BPS: Inflasi Tahunan di Lampung Juni 2,27 Persen

oleh -398 Dilihat
oleh

 

BANDARLAMPUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi tahunan di Lampung pada Juni 2025 sebesar 2,27 persen yang dipengaruhi oleh pergerakan harga bahan makanan.

“Inflasi tahun ke tahun di Juni 2025 sebesar 2,27 persen, inflasi tahunan ini lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya. Namun lebih rendah jika dibandingkan bulan yang sama di 2024 sebesar 2,84 persen,” ujar Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung, Muhammad Ilham Salam berdasarkan keterangan daring di Bandarlampung, Selasa, 1 Juli 2025.

Ia menjelaskan, berdasarkan kelompok pengeluaran, andil inflasi tertinggi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,08 persen, dengan inflasi tahunan sebesar 3,28 persen.

Kelompok lainnya seperti rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami inflasi tertinggi pada periode ini yakni sebesar 7,29 persen, namun kontribusinya terhadap inflasi umum tidak terlalu signifikan.

“Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi cukup dalam yaitu 0,94 persen dengan andil deflasi 0,05 persen,” katanya.

Berdasarkan komoditas, andil inflasi tahunan tertinggi pada Juni 2025, berasal dari komoditas beras sebesar 0,36 persen, emas perhiasan 0,32 persen, akademi atau perguruan tertinggi sebesar 0,26 persen, bawang merah 0,25 persen, dan kopi bubuk 0,16 persen.

“Sedangkan yang memberi andil deflasi adalah cabai merah sebesar 0,13 persen, jeruk 0,10 persen, bawang putih 0,06 persen, bensin 0,06 persen, dan telur ayam ras 0,06 persen,” ucap dia.

Sementara itu, inflasi bulanan Lampung pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,04 persen. Angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa dibandingkan dengan Juni 2024 yang mengalami deflasi sebesar 0,11 persen.

“Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,59 persen. Namun kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,10 persen dan andil 0,03 persen,” tambah.

Sedangkan komoditas penyumbang inflasi utama secara bulanan meliputi beras dengan andil 0,06 persen, cabai rawit 0,04 persen, bawang merah 0,04 persen, tomat 0,04 persen dan daging ayam ras 0,03 persen.

“Kenaikan harga pada komoditas ini menjadi pemicu utama inflasi umum di Juni 2025,” kata dia.

Ilham menambahkan, dari empat kabupaten serta kota yang menjadi cakupan indeks harga konsumen (IHK) di Lampung, inflasi tahunan tertinggi pada Juni 2025 berada di Kabupaten Mesuji sebesar 2,52 persen, dan inflasi terendah di Kota Metro sebesar 1,81 persen.

“Secara bulanan, inflasi tertinggi juga terjadi di Kabupaten Mesuji sebesar 0,30 persen dan terendah di Kota Metro sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi terdalam secara bulanan tercatat di Kabupaten Lampung Timur sebesar 0,13 persen,” ujarnya. (ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.